Senin, 01 Agustus 2011

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Pada pembelajaran Jigsaw siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 3-6 orang untuk menyelesaikan satu tugas akademis yang sudah dibagi ke dalam bagian-bagian. Masing-masing individu ditugaskan untuk menyelesaikan satu bagian dan kemudian berperan sebagai peer tutor bagi anggota tim yang lain. Kemudian diadakan pembahasan “ahli”. Masing-masing individu dari kelompok yang berbeda-beda dengan topik atau bagian yang sama bertemu dalam sebuah interdependensi tugas dikatakan tinggi apabila bahwa para anggota kelompok bahu membahu berjuang menyelesaikan tugasnya demi pencapaian kinerja kelompok yang maksimal. Strategi Penyampaian Pembelajaran Kooperatif kelompok “ahli” untuk mempresentasikan hasilnya kepada tim dan kemudian semua anggota “ahli”tersebut kembali kepada timnya masing-masing untuk membahas bagiannya itu kepada tim. Setelah itu dibuat kuis atau tes dan
penguatan oleh guru. Sebagai contoh prosedur pelaksanaan dari metode pembelajaran di atas, dapat dirancang oleh guru dengan teknik bersifat umum dan
dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran. Prosedur dibagi ke dalam 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
1).  Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam pembelajaran koopertif Jigsaw hal yang perlu diperhatikan adalah penentuan topik bahasan yang akan diberikan ke kelompok ahli, pembagian siswa ke dalam tim, pembagian siswa ke dalam kelompok ahli, dan penentuan skor awal pertama, yaitu skor awal mewakili skor rata-rata siswa pada kuis-kuis sebelumnya.
2).  Tahap pelaksanaan
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif Jigsaw yang terdiri dari siklus regular kegiatan pengajaran.Berikut ini pendapat Slavin (2008:241) mengenai pelaksanaan pembelajaran Jigsaw .
Membaca. Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk menemukan informasi.
Diskusi kelompok ahli. Para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.
Laporan tim. Para ahli kembali ke dalam kelompok mereka masing-masing untuk mengajari topik-topik mereka kepada teman satu tim.
Tes. Para siswa mengerjakan kuis-kuis individual yang mencakup semua topik.
Rekognisi tim. Skor tim dihitung seperti dalam STAD.

Rekognisi disini artinya adalah tim yang mendapatkan skor tertinggi akan mendapatkan penghargaan.
Penjelasan dari tahapan pelaksanaan pengajaran diatas adalah sebagai berikut:
a).  Membaca
Pada tahap membaca siswa diberi waktu separuh sampai satu periode kelas (atau dijadikan sebagai Pekerjaan  Rumah). Para siswa menerima topik-topik ahli dan membaca materi yang diberikan untuk menemukan informasi yang berhubungan dengan topik mereka. Bahan yang dibutuhkan pada tahap ini yaitu satu lembar ahli untuk setiap siswa yang terdiri dari 4-5 topik ahli.
b).  Diskusi kelompok ahli
Pada tahap diskusi ahli waktu yang dibutuhkan yaitu separuh periode kelas atau lebih kebanyakan menggunakan waktu 20 menit dimana ide utamanya berupa siswa dengan topik ahli yang sama berkumpul dalam sebuah kelomok yang dimanakan kelompok ahli untuk mendiskusikan atau membahas tentang topik-topik ahli yang telah diberikan pada tahap pertama. Bahan yang dibutuhkan yaitu lembar ahli dan bacaan untuk setiap siswa. Pada tahap ini seluruh siswa dengan topik ahli 1 berkumpul pada meja 1 dan seluruh siswa dengan topik ahli 2 berkumpul dengan meja 2 dan seterusnya untuk topik ahli yang lain. Bila dalam satu kelompok ahli ada lebih dari 6 orang maka kelompok ahli tersebut dibagi dua  kelompok. Dipilih atau ditunjuk satu orang untuk memimpi  diskusi dalam kelompok ahli tersebut dimana dalam diskusi tersebut guru berkeliling kelas, bergantian mendatangi dan memfasilitasi setiap kelompok agar diskusinya berjalan lancar serta setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi atau berperan serata dalam diskusi tersebut.
c).  Laporan tim
Waktu yang dibutuhkan dalam tahap ini yaitu antara 30-35 menit dimana ide utamanya dalam tahap ini yaitu anggota dari kelompok ahli kembali ke tim asalnya untuk mengajarkan dan menjelaskan topic-topik ahlinya kepada teman satu timnya. Tiap ahli diberi waktu sekitar lima menit untuk menelaah kembali materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli sebelum mereka mengajarkan dan menjelaskannya kepada anggota kelompok awal. Siswa diberi waktu lima menit untuk menjelaskannya kepada teman satu tim mereka tentang topic keahliannya dan seterusnya untuk topik ahli yang lain dimana dalam tahap ini diberi penekanan kepada siswa bahwa siswa memiliki tanggung jawab kepada teman satu timnya untuk  menjadi guru yang baik dengan cara memperhatikan penjelasan dari teman dengan topik ahli yang berbeda.
d). Tes (Quis)
Waktu yang dibutuhkan yaitu 5-10 menit dimana ide utamanya yaitu siswa diberi kuis dari keseluruhan materi yang telah didiskusikan dan dijelaskan oleh temna satutim mereka atau tentan keseluruhan topic-topik ahli yang telah didiskusikan tersebut. Bahan yang dibutuhklan yaitu satu lembar kuais untuk setiap siswa yang berisi pertanyaan minimal sejumlah kelompok ahli yang ada.
e). Rekognisi tim (penghargaan tim)
Skor atau nilai siswa dari tes secara individu untuk materi pertama dibandingkan dengan skor untuk materi yang alin sehingga nantinya didapatkan skor perkembangan untuk masing-masing siswa yang selanjutnya digunakan dalam menetukan skor perkembangan tim atau kelompok. Tim dengan skor perkembangan tertinggi akan mendapatkan penghargaan.
Skema pelaksanaan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat dilihat pada gambar  berikut ini.
Kelompok awal
xxxxX
 
xxxxX

 
xxxxX

 
xxxxX

 
xxxxX

 
(5 atau 6 anggota kelompok yang heterogen)



 




Gambar 1. Skema Pelaksanan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw (Arends,2003:120)

Siswa yang berasal dari kelompok awal akan berkumpul dengan siswa kelompok lain dengan materi yang sama untuk dibahas bersama di dalam kelompok ahli. Setelah dibahas dan didiskusikan dikelompok ahli kemudian masing-masing siswa kembali ke kelompok  ahli kepada anggota kelompok dalam kelompok awal tersebut.
3).   Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara berkala pada setiap pergantian pokok bahasan. Pada tahap ini dilakukan evaluasi secara menyeluruh baik terhadap proses maupun hasil Bobot evaluasi yang dicapai. hendaknya diberikan lebih besar kepada aktivitas kelompok. Dengan kata lain, evaluasi dilakukan berdasarkan kinerja kelompok secara keseluruhan, bukan berdasarkan kinerja siswa secara individual. Meskipun pada akhirnya tes akan diberikan secara individual dalam bentuk ujian akhir dan nilai siswa itu bersifat individual, namun bobot tes untuk kelompok. Ini dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar senantiasa terlibat dalam proses kelompoknya dan berkompetisi dengan kelompok lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar