Rabu, 19 Oktober 2011

Tujuan Pembelajaran Kooperatif


Menurut Ibrahim (2000: 7-9), model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu:
a. Hasil Belajar Akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial, pembelajaran kooperatif juga bertujuan meningkatkan kinerja siswa   dalam tugas-tugas akademik. (... .) model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. (... .) model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
b. Penerimaan terhadap Perbedaan Individu
Efek penting kedua dari model pembelajaran kooperatif ialah peneriman yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. (... .) Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung dan menghargai satu sama lain.
c. Pengembangan Ketrampilan Sosial
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki didalam masyarakat di mana banyak kerja yang orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain dan di mana masyrakat secara budaya semakin beragam. (...)

Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa atau peserta didik harus mempelajari ketrampilan-ketrampilan khusus yang disebut ketrampilan kooperatif. Ketrampilan kooperatif ini berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok selama kegiatan. Dengan dikembangkannya pembelajaran koperatif diharapkan prestasi belajar siswa baik dari segi akademik maupun nonakademik dapat meningkat.
Pada perkembangannya pendidikan tidak hanya memfokuskan aspek kognitifnya saja akan tetapi aspek afektif maupun psikomotoriknya juga sangat diperhatikan. Sehingga murid tidak hanya datang ke sekolah, duduk, mencatat, dan menghafal. Akan tetapi murid harus bisa berperan aktif dalam pembelajaran dan terjadi komunikasi timbal balik antara guru dan murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar