Kamis, 24 November 2011

Penerapan Metode Diskusi dan Bercerita dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Pokok Bahasan.... SiswaI SDN Babat Jerawat II Kec. Pakal Surabaya

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Mengenal keadaan negeri sendiri adalah lebih penting sebelum mengenal keadaan negeri orang lain. Itulah salah satu pentingnya pelajaran IPS di sekolah dasar. Keadaan negeri Indonesia, baik alam maupun sosio budayanya, haruslah dipahami oleh para siswa kelas VI A SDN Babat Jerawat II Kec. Pakal Surabaya.

Dalam materi ……………………… siswa diharapkan dapat mengenal provinsi-provinsi di Indonesia berikut berkembangannya. Di sinilah timbul permasalah, dimana banyak siswa kelas VI A SDN Babat Jerawat II Kec. Pakal Surabaya mengalami kesulitan dalam menyebutkan perkembangan provinsi-provinsi di Indonesia. Itulah sebabnya guru harus mencari solusi yang tepat sehingga mampu mengajarkan materi kepada anak didik dan dimengerti oleh anak didik dengan baik.
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang, maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984 : 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan profesional yang tinggi. Dalam upaya  untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa bertumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.
Masalah pengajaran dan pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks proses kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teching is primarely and always of leaner (Wetherington, 1986 : 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif (Murshell, ____ : 2-4).
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendajnya bersifat perbaikan (remedial).
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang : tujuan mengajar, pokok yang diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, memahami bahan pelajaran sebaik mungkin dengan menggunakan berbagai sumber, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Selama mengajar, guru melaksanakan hal-hal yang bersifat rutin, bertanya kepada kelas, menerangkan pelajaran  dengan suara yang baik dan mudah ditangkap serta ia sendiri dapat memahami pertanyaan-pertanyaan atau pendapat muridnya, ia harus pandai berkomunikasi dengan murid-murid. Setiap saat ia siap memberikan bimbingan atas kesulitan yang dihadapi siswa, pekerjaan ini hanya mungkin dilakukan apabila ia berbadan sehat dan memiliki kepribadian yang menarik.
Dalam suasana kelas, dimana siswa dengan bermacam-macam latar belakanag minat dan kebutuhannya, maka setiap guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga disiplin kelas, melakukan supervisi belajar dan memimipin murid-murid belajar sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Jadi kualitas pengajaran atau pendidikan yang dilakukan di sekolah sangat tergantung pada kemampuan guru melaksanakan pembelajaran.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan parasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia Indonesia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah, guru senantiasa memperhatikan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran terstruktur dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa untuk masing-masing mata pelajaran yang tentunya memiliki karakteristik yang berbeda.
Pada hakekatnya guru sering menggunakan suatu metode dalam pengajaran, yaitu metode ceramah sehigga proses belajar anak hanya sekedar merekam informasi saja, hal demikian mengakibatkan proses belajar anak hanya bersifat harfiah saja. Guru mendiktekan semua informasi dan murid memperhatikaan serta mencatat yang pada akhirnya anak membiasakan diri untuk tidak kreatif dalam mengemukakan ide-ide dan memecahkan masalah yang efeknya akan membawa anak dalam kehidupan di masyarakat. Siswa kurang dapat mengolah informasi menjadi ide-ide baru, tetapi hanya merekam dan mengemukanan informasi yang telah diterimanya.
Tujuan pengajaran di sekolah hendaknya bersifat komprehensif artinya bukan hanya mengutamakan pengetahuan, melainkan juga pembentukan strategi belajar mengajar yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir, percaya kepada diri sendiri dan berani mengemukanan pendapatnya, berlatih bersifat kritis dan positif, serta mampu berinteraksi sosial. Dengan kata lain, diskusi kelompok merupakan salah satu strategi belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran komprehensif.
Di saat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal materi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi yang akan dibahas, selain  itu masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efisien serta tidak sesuai dengan tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana secara efektif yaitu dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi sebagai variasi dalam penyajian dalam pembelajaran mata pelajaran IPS baik itu tugas individual atau kelompok, rumah atau sekolah, merupakan salah satu metode dari beberapa metode yang ada sebagai langkah alternatif dalam rangka mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan Metode Diskusi dan Bercerita dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Dengan Pokok Bahasan ______________________ Siswa Kelas VI SDN Babat Jerawat II Kec. Pakal Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan fenomena di atas, maka ada dua permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini, yaitu :                                                                                         
1. Bagaimana implementasi metode Diskusi dan Bercerita dalam meningkatkan prestasi Belajar siswa?                                                                                                                                       
2. Apakah dengan adanya impelementasi metode diskusi dan resitasi dapat mening-katkan prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
         1.         Mengetahui bagaimana penerapan metode diskusi dan berceritadalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
         2.         Mengetahui apakah dengan adanya penerapan metode diskusi dan bercerita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribsi dalam upaya untuk meningkatkan prestasi pembelajaran IPS di SDN Babat Jerawat II Kec. Pakal Surabaya, khususnya pada kegiatan pengajaran IPS kelas VI. Adapun secara detail kegunaan tersebut di antaranya untuk :
a.                               Bagi Lembaga
Untuk dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam menentukan lagkah-langkah penggunaan metode pembelajaran pendidikan biologi khususnya dan mata pelajaran yang lain pada umumnya.
b.                              Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode yang tepat bagi siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c.                               Bagi Siswa
Dengan metode ini siswa diharapkan bisa menjadi bahan acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, juga dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran.
d.                              Bagi Penulis
Akan menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam tentang pembelajaran IPS dengan berbagai variasi sehingga nanti dapat diaplikasikan secara langsung dalam pembelajaran.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Dengan adanya metode diskusi dan bercerita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa”.

















BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Metode
Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik dala enguasai materi saja tidaklah mencukupi. Disamping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki keampuan untuk mengelolah proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dala proses belajar engajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi.
Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti" Melalui" dan hodos berarti" Cara" . dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek dadaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.
Sebagaimana kita tahu, bahwa metode mengajar merupakan sasaran interaksi antara guru dengan siswa dalam kegiatan belajar engajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Guru hendaknya cermat dalam memilih dan menggunakan metode mengajar terutama yang banyak melibatkan siswa secara aktif.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang koplek. Oleh karenanya, maka hampir tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran.
B. Pengertian Metode Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh eseorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses interaksi anatara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, inormasi, memecahkam masalah dapat terjadi jika semuanya aktiv dan tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Menurut Nana Sudjana, metode diskusi pada dasarnya adalah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur denganmaksud untuk pendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
Sedangkan menurut Suryosubroto(1997 : 179) metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesmpatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternativ pemecahan atas suatu masalah.                                                                             
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa metode diskusi adalah suatu metode yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan saling tukar menukar pendapat atau ide, pengalaman, untuk mencapai suatu tujuan tertentu
C. Pengertian Bercerita
Definisi bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain (http://meidyaderni.com/?p=209).















BAB III
METODE PENELITIAN


A. RANCANGAN PENELITIAN
Secara umum metodologi penelitian merupakan suatu ilmu atau studi mengenai sistem, ataupun tindakan mengerjakan investigasi sedangkan penelitian merupakan tindakan melakukan investigasi untuk mendapatkan fakta baru, tambahan informasi dan sebagainya yang dapat bersifat mendalam (indepth research), beragam akan tetapi tidak lazim sebagaimana biasanya. Dengan kata lain, metodologi penelitian merupakan ilmu yang berhubungan dengan penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri menunjukkan kegiatan pelaksanaan penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi, research didefinisikan sebagai :
“Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah.”

Soeratno dan Lincolin Arsyad menyatakan :
“Penelitian merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan dengan kata lain penelitian tidak lain berarti mempertanyakan .”

Sementara itu, rancangan penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang tentang hal-hal yang akan dilaksanakan (Margono, 1997 : 100). Dengan demikian rancangan penelitian bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.
Jika dilihat dari tujuan penelitian ini, maka penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian eksperimen, dimana peneliti sengaja membangkitkan sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. (Arikunto, 1998 : 4).
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dimana dalam penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur : refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi, dan perancangan ulang.

B. OBJEK TINDAKAN
Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada siswa kelas VI SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya. Dengan mengadakan latihan-latihan dalam pembelajaran materi pemahaman bacaan dalam pembelajaran mata pelajaran IPS, yang mana hanya dua jam pelajaran dalam satu minggu dengan alokasi waktu 45 menit satu jam pelajaran. Jadi materi IPS harus benar-benar dikuasi oleh peserta didik sehingga anak didik mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. SETTING PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SDN SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya. SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya merupakan salah satu sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Pakal Surabaya dan merupakan sekolah yang cukup diminati masyarakat. Dengan jumlah kelas sebanyak 6 kelas, yang terdiri dari  kelas untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya. Sekolah menyediakan beberapa fasilitas pendukung akademik, diantaranya ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang kelas yang berjumlah 6 kelas, dan ruang kantor.

D. RENCANA TINDAKAN
1. Perencanaan Tindakan
       Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai siklus yang dilakukan secara barulang-ulang dan berkelanjutan, sehingga diharapkan semakin lama semakin menunjang hasil yang akan dicapai.
        Langkah-langkah kegiatan yang harus dipersiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
a.       Observasi
b.      Konsultasi dengan guru pamong
c.       Identifikasi permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar
d.      Merumuskan metode strategi yang sesuai dengan pembelajaran
        Penelitian ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan pada satu kelas yang dimulai pada bulan Nopember tahun 2009 sampai dengan bulan Desember 2010.
2. Implementasi Tindakan
         Adapun kegiatan atau tindakan yang dilaksanakan di kelas selama pertemuan sebagai berikut :
a.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
b.      Mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok
c.       Menyampaikan metri secara garis besar
d.      Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
e.       Memberi arahan yang berkaitan dengan tugas-tugas yang akan dibebankan kepada
       siswa
f.       Memberi tugas kepada siswa sesuai dengan materi pembelajaran
3. Observasi dan Interpretasi
        Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti mengadakan pengamatan dengan pengambilan data hasil belajar dan kinerja siswa. Hal tersebut antara lain :
a.       Kegiatan siwa selama diskusi
b.      Kretivitas siswa baik individu maupun kelompok dalam diskusi
c.       Ketepatan siswa dalam mengumpulkan tugas yang diberikan.
4. Analisis dan Refleksi
       Data yang diperoleh dari tindakan kelas yang telah dilaksanakan akan dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
       Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yakni memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk menemukan pengetahuan-pengatahuan baru dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPS.

E. Siklus Penelitian
         Siklus penelitian tindakan kelas dipersiapkan untuk empat kali pertemuan yang semuanya dibentuk dalam skenario pembelajaran untuk dua pokok bahasan. Tindakan kelas ini dimulai pada bulan Nopember tahun 2009 sampai dengan bulan Desember 2010..
F. Pembuatan Instrumen
Pada penelitian ini, peneliti disini menjadi instrumen utama yang dimaksudkan adalah dimana peneliti menjadi pengumpul data pada penelitian tindakan kelas, peneliti disini merupakan pengumpul data dan yang sangat penting peneliti juga menjadi perencana dan pelaksana tindakan kelas yang nantinya akan banyak terlibat langsung dengan siswa di dalam proses penelitian.
Instrumen pendukung lain yang dapat digunakan untuk memperoleh data adalah lembar observasi dan skala penilaian terhadap siswa di dalam keaktifan berdiskusi dan mengerjakan tugas.

G. Pengumpulan Data
          Penelitian ini menggunakan beberapa cara untuk mengumpulkan data selama proes penelitian berlangsung diantaranya sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap obyek (Sutrisno Hadi, 1986 : 136) dengan cara ini peneliti akan memperoleh data secara obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti.
2. Pendekatan Partisipatif
Pendekatan ini digunakan untuk lebih menjadikan suasana dalam kegiatan belajar mengajar lebih hidup, sehingga peneliti terlibat secara langsung atau berpartisipasi dalam hal pengumpulan yang diinginkan dan terkadang pula mengarahkan tindakan atau arahan yang mengarah kepada data yang diinginkan oleh peneliti.
3. Skala Penelitian
Penelitian disini bertujuan untuk mengetahui atau mengukur tingkat keaktifan siswa dalam kelas dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dikaji. Penilaian ini dilakukan pada kompetensi dasar 1 dan kompetensi dasar 2.

H. Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan suatu cara atau petunjuk keterangan dalam melakukan suatu pekerjaan. Adapun hal-hal yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui latar belakang obyek yang akan diteliti kemudian merumuskan pokok permasalahan yang akan dikaji. Langkah selanjutnya adalah merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang ada di lokasi.
Langkah selanjutnya adalah peneliti memaparkan kajian teori yang relevan dengan permasalahan, dilanjutkan dengan metodologi penelitian. Data hasil penelitian di lapangan yang jadi fokus penelitian dan diakhiri dengan penutup.
Penelitian dilaksanakan dengan metode diskusi. Siswa diharapkan lebih aktif di dalam proses pembelajaran serta dapat lebih memahami bidang studi tertentu, khususnya dalam materi IPS dalam hal ini indikator yang ditemukan selama peneliti menerapkan metode diskusi ini bahwa sebagian besar siswa berantusias setiap diskusi dilangsungkan, mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh karena mereka semua berkeinginan untuk dapat memahami permasalahan yang didiskusikan secara otomatis akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di dalam kelas.
Dalam melaksanakan proses penelitian ini, peeliti banyak menggunakan indikator-indikator sebagai alat mempermudah jalannya penelitian, antara lain:
1.      Ibu Kepala SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya
2.      Para dewan Guru di SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya.
3.      Siswa kelas VI A SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya sebagai sampel penelitian
4.      Seperangkat alat tulis
5.      Alokasi biaya untuk penelitian ini
I.       Pelaksanaan Tindakan
              Pelaksanaan tindakan penelitian ini disesuaikan dengan skenario tindakan pembelajaran di atas, yaitu dimulai pada 02 Agustus 2004 sampai dengan 30 Agustus 2004 yangt difokuskan pada hari senin sebagai hari mengajar untuk mata pelajaran IPS.
              Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama empat kali pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertemuan I
A. Tahap Awal:
Ø   Salam Pembuka:
-          Assalamualaikum Wr. Wb
-          Menanyakan kabarnya paserta didik
Ø   Perkenalan antara peneliti dengan siswa:
-          Memperkenalkan diri satu persatu yang dimulai dari peneliti dan dilanjutkan dengan siswa
-          Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti di SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya.
B. Tahap Inti:
Ø   Peneliti memberikan sebuah permasalahan untuk dibahas bersama sesuai dengan  
        materi pelajaran.
Ø   Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pendapatnya,
        baik dalam bentuk sanggahan atupun yang lainnya.
Ø   Peneliti meluruskan permasalahan sekaligus memberikan argumen yang tepat atas
        permasalahan tersebut.
C. Tahap Akhir
Ø   Peneliti menjelaskan cara berdiskusi yang baik
Ø   Peneliti menutup pertemuan dengan salam
Pertemuan II
A.        Tahap awal:
Ø   Salam Pembuka
Ø   Presensi siswa
B.     Tahap Inti:
Ø   Peneliti menjelaskan sedikit tentang materi pelajaran
Ø   Peneliti meminta siswa untuk membentuk group (tiap group ada yang terdiri dari   
        6 orang dan 7 orang)
Ø   Peneliti memberikan tema diskusi sesuai dengan materi yang telah disampaikan
Ø   Peneliti menyuruh pada tiap group untuk mendiskusikan tema yang telah
            diberikan ±15 menit.
Ø   Setelah 15 menit, peneliti mempersilahkan dari tiap group untuk menyampaikan
         hasil diskusinya, dan kelompok yang lain boleh mengkritisinya
Ø   Peneliti menyimpulkan isi materi diskusi
Ø   Peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang dijawab secara individu
C.     Tahap Akhir :
Ø    Memberikan p-enguatan kepada siswa
Ø   Salam penutup
Pertemuan III
A.     Tahap Awal
Ø   Salam pembuka
Ø   Presensi  siswa
Ø   Apersepsi
B.     Tahap Inti
Ø   Peneliti memberikan instruksi kepada siswa untuk membuat forum diskusi kurang
         lebih beranggotakan lima orang yang terdiri atas pemateri, moderator, dan notu-
         len
Ø   Peneliti memberikn tema sesuai dengan materi pelajaran
Ø   Peneliti meluruskan permasalahan dan mengklarifiksi jawaban yang ada
Ø   Memberikan beberapa pertanyaan tertulis mengenai matri yang telah disampaikan.
C.     Tahap Akhir
Ø    Memberikan penguatan kepada siswa
Ø   Menginformasikan kepada siswa bahwa akan dilaksanakan ulangan
Ø   Salam penutup
Pertemuan IV
B.       Tahap Awal
Ø    Salam pembuka
Ø   Presnsi siswa
Ø   Pemberian motivasi
C.      Tahap Inti
Ø   Peneliti membagikan soal-soal ulangan (tertulis) kepada seluruh siswa
Ø   Peneliti memberikan instruksi tentang cara mengerjakan soal ulangan dengan
jelas pada siswa
Ø   Peneliti membatasi kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal ulangan dengan  
          durasi waktu 30 menit.
D.      Tahap Akhir
Ø    Peneliti mengambil lembar soal ulangan beserta  jawabannya setelah waktu
          mengerjakan habis
Ø   Salam penutup












BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya. SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya terletak di Surabaya Barat, dekat dengan wilayah perbatasan antara Surabaya dengan Gresik.
Sebagai salah satu sekolah yang berada diperkotaan, komunikasi keseharian siswa di sekolah sudah banyak yang menggunakan bahasa Indonesia. Namun demikian, sebagian besar bahasa ibu keluarganya adalah bahasa Jawa, dialek pesisiran.
Keadaan sekolah yang terletak di daerah marginal menyebabkan sekolah berada di lingkungan masyarakat yang relatif lebih rendah tingkat pendidikannya dibandingkan dengan sekolah di daerah tengah kota. Rendahnya tingkat pendidikan orang tua murid juga mempengaruhi kemampuan siswa SDN Babat Jerawat 2 Pakal Surabaya yang mayoritas relatif rendah terutama dalam berbahasa Indonesia. Kebiasaan menggunakan bahasa ibu, dalam hal ini bahasa Jawa pesisir, menyebabkan mereka sedikit kesulitan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Penelitian ini di khususkan pada siswa kelas VI A dengan jumlah murid 28 orang, dengan perincian putra 13 orang dan putri 15 orang. Daftar nama siswa kelas VI A adalah sebagai berikut:
  1. Ahmad Afandi                              17. Wahyu Setyawan
  2. Ayu Marlinda                                18. M. Mansur Maulana
  3. Fitra Bayu Kristanto                                 19. Rizki Antikaningrum
  4. Julio Prasetyo                                20. Fadilah Sarasuni
  5. Kelvin Renol Permana                  21. Alviola Dwi Arifin
  6. Luh Dhenok Banowati                 22. Meysi Ratna Indarti
  7. Lusi Oktaviani                              23. Andre Junaidi
  8. Muhammad Tio                             24. Livia Tamyiz
  9. M. Angga                                      25. Syaifani Amalia
10. Rima Qoriawati                             26. Yokebeth Alfa
11. Rila Sundari                                  27. Nur Aldi F
12. Rizky Sadona.                               28. Ardiansyah
13. Rizky Santoso                              
14. Santi Prastiwi                               
15. Try Nurjanah
16. Widyanovitania
B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SIKLUS 1
     1. Hasil Observasi Aktifitas Guru pada siklus 1
              Kinerja guru (dalam hal ini peneliti) cukup baik pada siklus 1. Hampir semua kegiatan yang terkait dalam proses pembelajara telah dilakukan. Tingkat aktivitasnya di atas 90%, sehingga dapat dikatakan cukup baik. Lembar observasi guru dapat dilihat tabel berikut ini.
Lembar Observasi
Kinerja Guru Pada Proses Pembelajaran
Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VI


Nama Guru                 :  Dra. Noenoek Indrati
Tanggal Observasi       :  10 September 2010
Siklus                          : 1

No
Aspek Yang Diamati
Skor
Jumlah Skor
Daya  Capai Indikator(%)
Target
Ket.
3
2
1
A.
Tahap Perencanaan




100%
100%

















1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ü


3
2. Mempersiapkan media pembelajaran
ü


3
3. Mempersiapkan materi pembelajran
ü


3
4. mempersiapkan alat evaluasi
ü


3
B.






Tahap Pelaksanaan




91%





80%
1. Kegiatan awal / orientasi




a. Guru tampak siap dan tenang untuk memulai pembelajran

ü

2
b. Guru melakukan apersepsi
ü


3
c. Guru menjelaskan topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa

ü
2


d. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk mencapai tujuan
ü

3


2. Kegiatan Inti




93%
80 %
a. Guru memperlihatkan gambar kepada murid
ü

3

b. Membagi siswa kedalam kelompok

ü
2

c. Menerangkan materi pelajaran menulis puisi
ü

3

d. Bertanya kepada siswa sekiranya ada yang belum dipahami atau kurang jelas
ü

3

e. Menugaskan kepada siswa untuk menuliskan pendapat mereka tentang gambar pemandangan
ü

3

3. Kegiatan Akhir




100%
a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran

ü

3

b. Guru mengadakan evaluasi
ü

3

C.
1. Tahap Penilaian




100%
80%


a. Guru melaksanakan penilaian proses aktivitas siswa
ü

3


b. Guru melaksanakan pos tes

ü




Jumlah






Persentase







Catatan : Beri tanda ceklis ( √ ) pada indikator yang muncul


…………………., 2010
      Guru Pamong


    (Harianto, A.Ma)




DESKRIPTOR
Kinerja Guru Pada Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis puisi
A.1 :                a. Membuat RPP
                        b. RPP menggambarkan pelaksanaan pembelajaran menggunakan
                            media pembelajaran gambar
                        c. RPP dibuat secara runtut dan jelas
A.2 :                a.  Mempersiapkan lebih dari satu macam media
                        b.  Media sesuai dengan tujuan
                        c.  Media menarik perhatian siswa
A.3 :                a. Cakupan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
                        b. Sistematika materi runtut
                        c. Materi sesuai dengan kebutuhan siswa
A.4 :                a. Membuat soal evaluasi
                        b. Membuat format penilaian siswa
                        c. Ada kunci jawaban dan deskriptor format penilaian proses
B.1.a:              a. Tampak siap dalam memulai pembelajaran
                        b. Tampak tenang dalam memulai pembelajaran
                        c. Tampak berwibawa
B.1.b:              a. Melakukan apersepsi
                        b. Apersepsi menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa
                        c. Apersepsi mengaitkan dengan pengalaman siswa
B.1.c:              a. Menjelaskan topik
                                    b. Menjelaskan tujuan
                                    c. Menyampaikan  hasil belajar
B.1.d:              a. Menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
                                    b. Menjelaskan dilakukan secara sistematis
                                    c. Waktu menjelaskan efektif
B.2.a:              a. Memperlihatkan gambar tokoh
                                    b. Gambar tokoh sesuai dengan materi
                                    c. Gambar tokoh dimengerti siswa
B.2.b:              a. Menjelaskan cara kerja kelompok
                                    b. Penyampainnya mudah dimengerti siswa
                                    c. Waktu menjelaskan efektif
B.2.c:              a. Menerangkan materi
                                    b. Materi yang dijelaskan mudah dimengerti siswa
                                    c. Materi yang dijelaskan menarik perhatian siswa
B.2.d:  a. Bertanya kepada siswa jika ada siswa yang belum paham
b. Cara bertanya yang ramah
c. Nada dalam  bertanya jelas
B.2.e:               a. Menugaskan kepada siswa untuk menceritakan
b. Intonasi penugasan yang jelas
c. Penyampaian penugasan dilakukan dengan menarik perhatian
B.3.a:               a. Menyimpulkan pelajaran
b. Sesuai dengan materi pelajaran
c. Waktu menyimpulkan efektif
B.3.b:              a. Mengadakan evalusi
b. Evaluasi yang diberikan sesuai dengan tujuan pembelajaran
                        c. Menentukan waktu mengerjakan soal
C.1.a:              a. Mengisi format penilaian proses
                        b. Format penilaian proses sesuai dengan tujuan pembelajaran
                        c. Format penilaian proses sesuai dengan pengembangan model
C.1.b:              a. Melaksanakan penilaian pos tes
                        b. Memperhatikan kriteria penilaian yang sudah ditentukan
                        c. Diakhiri dengan pengambilan keputusan tentang ketuntasan

      2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus 1.
Untuk mengetahui aktivitas siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada lembar observasi aktivitas siswa berikut ini:
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Hari / Tanggal             : ...................................................
Kegiatan                      : ...................................................
Materi                          : ...................................................

No
Nama siswa
Aspek yang diamati
Jumlah skor
Interprestasi
Kepemimpin-an
kerjasama
Sikap demokratis
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
4
3
2
1
0
SB
B
C
K
SK
1
Ahmad Afandi





















2






















3






















4






















5






















6






















7






















8






















9






















10






















11






















12






















13






















14






















15






















16






















Jumlah





















Persentase






















Deskriptor :
  1. Aspek kepemimpinan
    1. Membagi tugas kelompok
    2. Memimpin diskusi dalam kelompok
    3. Mengajukan pendapat, pertanyaan atau saran
    4. Memberi dorongan pada teman
  2. Aspek Kerjasama
a.       Mau memberi bantuan pada teman dalam kelompok
b.      Bertanggung jawab terhadap tugas
c.       Kemampuan berkomunikasi
d.      Mau bekerja dengan siapapun
  1. Aspek sikap demokratis
    1. Tidak mengganggu/ tidak mengobrol
    2. Menghargai pendapat orang lain
    3. Tidak ingin menang sendiri
    4. Menyelesaikan tugas tepat waktu


4 : Jika Semua Dilaksanakan
3 : Jika Hanya 3 Yang Dilaksanakan
2 : Jika Hanya 2 Yang Dilaksanakan
1 : Jika Hanya 1 Yang Dilaksanakan
0 : Jika Tidak Ada Yang Dilaksanakan

Keterangan:
Sangat Baik                 = 11-12
Baik                             = 9-10
Cukup                                     = 6-8
Kurang                        = 3-5
Sangat Kurang                        = 0-2

Selengkapnya ..Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar