Selasa, 13 September 2011

Teori belajar Bermakna David Ausubel


Belajar bermakna merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang bermakna. Menurut David Ausubel (Ratna Wilis Dahar, 1989:110) ”Belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi”.Dimensi pertama berhubungan dengan cara materi disajikan pada siswa, melalui penemuan atau penerimaan. Belajar penerimaan menyajikan materi dalam bentuk final, dan belajar penemuan mengharuskan siswa untuk menemuka sendiri sebagian atau seluruh materi yang diajarkan. Dimensi kedua berkaitan dengan bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi atau materi pelajaran pada struktur kognitif yang
telah dimilikinya. Akan tetapi jika siswa hanya mencoba menghafal materi baru tanpa menghubungkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya, maka dalam hal ini terjadi belajar hafalan. Balajar tidak hanya sebagai proses menghafal saja tetapi lebih pada memberi makna pada siswa.
            Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan paqda waktu tertentu. Sifat-sifat struktur kognitif menentukan validitas dan kejelasan arti-arti yang timbul waktu informasi baru masuk ke dalam struktur kognitif itu, demikian pula sifat proses interaksi yang terjadi. Jika struktur kognitif itu stabil dan diatur dengan baik, maka arti-arti yang sahih dan jelas atau tidak meragukan akan timbul dan cenderung bertahan. Tetapi sebaliknya jika struktur kognitif tidak stabil, meragukan dan tidak teratur, maka struktur kognitif cenderung menghambat belajar dan retensi. Oleh karena itu berlangsung tidaknya belajar bermakna tergantung struktur kognitif yang ada, kesiapan dan niat siswa serta kebermaknaan materi pelajaran secara optimal.
            Penerapan dari pembelajaran remidi dalam penelitian ini pada awal pembelajaran guru perlu mengingatkan materi yang diajarkan. Guru dalam menyajikan materi pelajaran dapat menghubungkan dengan konsep yang relevan yang sudah ada dalam pengetahuan awal siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar