Rabu, 12 Oktober 2011

Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif memiliki konsep yang lebih luas dan secara umum pembalajaran kooperatif lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. 
Menurut Isjoni (2010: 12) pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu memahami materi pelajaran.
Menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 12) cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
            Menurut Anita Lie dalam Isjoni (2010: 16) menyebutkan cooperative learning dengan istilah gotong royong, yaitu system pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Menurut Johnson & Johnson dalam Isjoni (2010: 17) pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
Stavroula Kaldi, Diamanto Filippatou and Maria Onoufriou. Co-operative group teaching and learning is a child-centred teaching approach based on the theory of constructivism. In literature on educational studies, co-operative teaching and learning is generally defined as learning that takes place in an environment where pupils in small groups share ideas and work collaboratively in order to complete academic tasks. A large number of research carried out on co-operative teaching and learning has shown that this method has positive effects on pupils’ school achievement in mixed ability and ethnocultural classes. Artinya Kooperatif kelompok pengajaran dan pembelajaran adalah pembelajaran anak berpusat pada pendekatan berdasarkan teori konstruktivisme. Dalam literatur tentang studi pendidikan, kooperatif mengajar dan pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai pembelajaran yang terjadi di lingkungan di mana siswa dalam kelompok berbagi ide dalam kelompok kecil bekerja sama dalam rangka untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Sejumlah besar penelitian dilakukan pada kooperatif pengajaran dan pembelajaran telah menunjukkan bahwa metode ini memiliki efek positif pada prestasi sekolah murid dalam kemampuan campuran dan kelas etnokultural. The International Journal of Learning, Volume 16, Issue 11, pp.407-422. Article: Print (Spiral Bound). Article: Electronic (PDF File; 1.251MB).
Di dalam sebuah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar untuk bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran, hal ini akan membuat mereka bisa mengembangkan keterampilan sosial sebagaimana yang terjadi di dunia nyata. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih, dan asuh (saling mencerdaskan) sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama siswa (Sugiyanto,2008: 37-38).
Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang diyakini keberhasilan peserta didik tercapai jika setiap anggota kelompoknya berhasil. Sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan temannya dalam tugas-tugas terstruktur disebut sebagai sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning.         
Menurut Thompson, et al dalam Isjoni (2010: 14) mengemukakan, cooperative learning turut menambah unsure-unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam cooperative learning siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain.   
Pada cooperative learning yang diajarkan adalah keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Anggota-anggota kelompok memahami bahwa kesuksesan atau kegagalan kelompok akan ditanggung oleh semua anggota. Oleh karena itu, setiap anggota sedapat mungkin memberi konstribusi untuk tujuan kelompok. Semua sistem membicarakan dan mendiskusikan masalah satu sama lain guna mencapai tujuan kelompok.  
            Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran berbasis kelompok yang di dalamnya terdapat interaksi antar anggota, dimana tiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajar dirinya sendiri dan orang lain dalam memahami suatu materi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar