Sabtu, 26 November 2011

Hakikat minat

Hakikat minat belajar adalah suatu kecenderungan atau kegairahan siswa terhadap kegiatan belajar yang dapat memberikan stimulus dalam kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang dilihat dari adanya (1) semangat, (2) ketekunan, (3) perhatian, (4) pengorbanan, (5) usaha keras.

Peran guru dalam membangkitkan minat belajar adalah dengan pemilihan bahan pengajaran yang berarti pada siswa, menciptakan kegiatan belajar yang dapat  memberikan dorongan untuk menemukan, menerjemahkan apa yang diajarkan. Suatu bahan pengajaran disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir anak dan disampaikan dalam bentuk yang banyak melibatkan aktivitas anak dalam proses belajar. System ntuk membangkitakan minat belajar yang sekarang sedang dikembangkan adalah meritocracy  yang merupakan system pengajaran yang menekankan pada kompetensi atau adanya persaingan. Dalam system pengajaran ini, siswa mempunyai kesempatan maju terus sesuai dengan prestasi belajar yang telah dicapainya.
Dalam system meritocracy, siswa yang pandai dapat berkembang pesat, jauh meninggalkan teman-temanya. Sebaliknya anak yang kurang pandai akan ketinggalan. Sistem pengajaran ini dapat menimbulkan minat bagi anak yang pandai, sebaliknya dapat mematahkan semangat bagi anak yang kurang pandai. Adanya kebaikan dan kelemahan system meritocracy ini dapat dikontrol dengan adanya perencanaan pengajaran yang matang dan menyenangkan  yang disiapkan oleh guru. Minat belajar siswa juga merupakan salah satu factor keberhasilan pencapaian kompetensi belajar.
Sejalan dengan itu, penelusuran minat belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah kiranya merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan siswa, sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran, dan keterampilanya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pendapat serupa dikemukakan oleh Berdie seperti dikutip Bloom, yang menyatakan bahwa minat ditunjukkan dengan ekspresi menyukai terhadap aktifitas, obyek dan sifat khas (Bloom, 1973: 244). Minat merupakan stimuli yang dipelajari, diikuti karena hubungannya dengan obyek tujuan yang dinilai. Minat akhirnya dapat dipadamkan apabila respon dan relasi-relasi serta dorongan yang terlibat didalamnya dihancurkan. ind� i u u 0 ` . kukan kegiatan yang dipilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang memberikan manfaat, mereka ingin memperoleh kepuasan dan mereka berminat pada hal tersebut. Jika kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi berkurang pula. Siswa yang mempunyai  minat terhadap sesuatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau berupa pekerjaan, maka mereka akan berusaha lebih keras untuk beajar, dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Menurut Kurt Singer (1987:78) menjelaskan bahwa minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Seorang siswa yang memiliki rasa ingin belajar,akan lebih cepat mengerti dan mengingatnya.
Sardiman (1992:76) menjelaskan,”Minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu situasi yang dihubungkan dengan kemajuan-kemajuan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Woolfolk (1993:373) menyatakan bahwa dalam mengerjakan tugas  dipengaruhi oleh motivasi yang datang dalam dirinya (intrinsik), yang tidak  lain adalah minat. Dalam mengerjakan tugas  siswa hanya melihat dari kesenangan yang diperoleh dalam kegiatan itu sendiri.
Sukardi Dewa Ketut (1988:62) menjelaskan minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang dapat melihat mengarahkan individu kepada pilihan tertentu.
Hurlock dalam Meitasari Tjandrasa (1990: 114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya, bila mereka  melihat sesuatu yang lebih bermanfaat, mereka ingin memperoleh kepuasan dan mereka berminat pada hal tersebut . Jika kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi kurang pula. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau berupa pekerjaan, maka   mereka berusaha lebih keras untuk belajar, dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Purwoto (2000:26) menyatakan bahwa minat adalah jenis perasaan. Minat adalah perkara hati yang didorong oleh keinginan yang datangnya dari dalam jiwa.
Muhibin Syah(2001:106) menyatakan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal ini, dilakukan dengan memberikan penekanan adanya semangat yang tinggi. Selanjutnya dalam ilustrasi ini Crow & Crow menyatakan jika seseorang menaruh minat terhadap sesuatu , maka seseorang itu akan lebih lama untuk mengingat dan mengikuti kegiatan tersebut, bahkan pengalaman seseorang terhadap suatu kegiatan selalu menimbulkan hasil yang sesuai harapan, maka minat seseorang  itu akan semakin meningkat.
Berdasar berbagai definisi yang diuraikan oleh para ahli tentang minat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa lebih suka, tanpa adanya tekanan, suruhan, dan adanya kecenderungan serta kegairahan seseorang terhadap suatu kegiatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar