Sabtu, 26 November 2011

Faktor yang mempengaruhi Prestasi beajar

Individu yang telah belajar tidak selalu menghasilkan tingkah laku yang memuaskan. Aktifitas belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai hal menurut jenis dan kadar pengaruhnya terhadap proses belajar individu.
Menurut Thulus Hidayat (1986:51) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor dari dalam diri siswa dan factor
yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang bersumber dari dalam diri anak antara lain: bakat, minat, intelegensi maupun kondisi psikis lain yang berlangsung pada diri anak itu. Lingkungan belajar dan fasilitas belajar merupakan factor dari luar diri anak yang turut mempengaruhi prestasi belajar anak.
Umar Hamalik (1990:17) berpendapat bahwa factor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; factor yang bersumber dari diri sendiri, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Factor yang pada alat sensomotorik dan ada tidaknya gangguan emosional merupakan factor dari diri sendiri. Factor dari keluarga antara lain : status anak, keharmonisan keluarga, kedisiplinan keluarga, keadaan ekonomi keluarga maupun status social keluarga di masyarakat. Faktor lingkungan sekolah antara lain ; profesionalisme guru, fasilitas sekolah, kedisiplinan di sekolah maupun penyesuaian diri dengan teman di sekolah. Sedangkan factor dari masyarakat antara lain ; lingkungan yang aman dan tenteram, keadaan cuaca yang baik dan diterimanya anak dan keluarganya dalam masyarakat yang mempunyai organisasi posistif mendukung belajar anak.
Pendapat yang lebih terperinci lagi adalah Abu Ahmadi dan Widodo supriyono (1990:131) yang menyatakan: factor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan factor menjadi tiga macam antara  ain :
1.            faktor stimuli belajar
2.            faktor metode belajar
3.            faktor individual.
Menurut Sunaryo (1999 : 21) menjelaskan bahwa dalam proses perubahan tingkah laku yang disebut belajar selalu dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern/internal yang dimaksud adalah kondisi yang berpengaruh dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah lakunya. Ada beberapa hal yang termasuk faktor intern yaitu kecerdasan ( inteligensia), bakat(aptitude), kecakapan(vocational), minat , motivasi belajar dan faktor kondisi fisik.
Kecerdasan (inteigensia) merupakan modal dasar yang sangat penting dalam proses belajar. Semakin tinggi tingkat kecerdasan seseorang di atas rata-rata (mean = 100), maka semakin besar pula kemungkinannya untuk berhasil dalam belajarnya; demikian pula sebaliknya.
Bakat(aptitude) merupakan hasil pembawaan seseorang. Manusia sejak lahir mempunyai bakat masing-masing yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seorang peserta didik yang mempunyai bakat di bidang teknologi akan kesulitan bila kepadanya diberikan kegiatan belajar menari, sementara yang berbakat di bidang sosial cenderung tidak menyukai bidang-bidang eksakta.
Kecakapan(vocational) merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dengan cepat sekaligus dapat bereaksi melalui tingkah laku dengan tepat dan benar. Semakin tinggi tingkat kecakapan seseorang, semakin tinggi pula keberhasilan dalam belajar.
Minat disebut konsentasi   atau perhatian. Konsentrasi adalah pemusatan tenaga psikis dalam menghadapi tugas-tugas belajar,sedangkan perhatian ialah perasaan tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari. Konsentrasi belajar dipengaruhi oeh perasaan dan perhatian atau minat. Seseorang yang tidak senang menghadapi suatu pelajaran akan tidak berminat untuk mempelajari bidang keilmuan tertentu. Hal ini tentu saja akan menjadi hambatan untuk mencapai hasil belajar dari bidang keilmuan tersebut.
Motivasi belajar merupakan keselurahan daya  penggerak psikis di dalam diri peserta yang menimbulkan kegiatan belajar. Motivasi belajar menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tujuan pembelajaran. Motivasi menunjukkan motif yang sudah diaktualisasikan.
Kondisi fisik dan mental adalah potensi yang menunjukkan kekuatan energi seseorang dan berkaitan dengan daya hidup jasmani. Orang yang tidak memiliki vitalitas  , kondisinya tampak lemah, letih, lesu akan kurang bergairah dalam proses belajarnya. Demikian pula halnya bahwa ketenangan batin atau stabilitas batin seseorang memberikan sumbangan  besar dalam keberhasilan belajarnya.
Faktor ekstern dalam belajar adalah berbagai kondisi di luar individu peserta didik yang mempengaruhi belajarnya. Beberapa kondisi yang termasuk faktor ekstern adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan sekolah merupakan tempat persemaian bagi peserta didik untuk merubah dan menumbuhkembangkan perilakunya. Lokasi sekolah atau madrasah yang baik serta didukung oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang potensial dan baik merupakan faktor pendorong mantapnya proses belajar bagi peserta didik memiliki motivasi.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat dirumuskan factor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain fator dari diri organisasi individu itu sendiri (factor individu) yang meliputi : bakat, minat, intelegensi maupun kondisi psikis lain yang berlangsung pada diri anak dan factor dari luar organisasi individu  (factor social) yang meliputi; keluarga, sekolah, maupun masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar