Sabtu, 26 November 2011

Pengertian minat

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau adanya keinginan yang besar terhadap sesuatu (Reilly dan Lewis 1983: 454) Minat dapat pula diartikan sebagai perasaan suka seseorang terhadap suatu kegiatan, dimana minat menjadi sebab kegiatan itu dilakukan oleh seseorang dan jga merupakan penyebab partisipasinya dalam suatu kegiatan.

Berbagai pengertian minat yang dikemukakan oleh para ahli memberikan penekanan yang berbeda. Ada yang mengartikan minat ditinjau dari segi cara pengkurannya, segi bagaimana timbulnya minat, ada pula yang mengartikannya dari segi ethimologisnya, dan kaitannya dengan aspek kejiwaan.
Dalam kaitannya dengan aspek kejiwaan manusia, minat selalu berhubungan dengan aspek kejiwaan yang lain, bahkan seringkali sulit dibedakan dengan tegas. Hilgrad (1995: 99) mengutip pendapat Strong, “interest is not a separated psychological entity but m erely one of sevral aspects of behaviors”. Minat tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sifat psikologis, minat merupakan salah satu dari berbagai aspek tingkah laku hubungan minat dengan aspek kejiwaan yang lain dalam hal perasaan, sikap, dan sebagainya.
Minat yang dikaitkan dengan pengertian kepribadian dan nilai selalu mengandung unsure afektif atau perasaan, kognitif, dan kemauan (Kartini, 1990:122). Bardi, Daley dan Haganah yang dikutif oleh Ebell, Noll, an Bouer (1980), menyatakan bahwa minat dan sikap meliputi penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu yang dimensinya berbeda sikap lebih bersifat setuju atau tidak setuju, sedang minat lebih bersifat senang atau tidak senang.
Menurut Reigeluth (1983: 399), terdapat perbedaan nilai dan minat. Nilai bersifat lebih umum dan lebih tahan untuk berubah dibandingkan dengan minat. Minat merupakan salah satu variable dalam memotivasi, minat mencakup beberapa teori keingintahuan dan membangkitakn rasa keingintahuan.
Lebih lanjut Winkel (1986:5) menjelaskan hubungan antara minat dengan aspek kejiwaan lain, yaitu antara perasaan, minat, sikap, dan motivasi intrinsic saling terkait. Sejalan dengan itu, Hurlock dalam Meitasari Tjandrasa (199:114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya, bila mereka melihat sesuatu yang memberikan manfaat, mereka ingin memperoleh kepuasan dan mereka berminat pada hal tersebut. Jika kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi berkurang pula. Siswa yang mempunyai  minat terhadap sesuatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau berupa pekerjaan, maka mereka akan berusaha lebih keras untuk beajar, dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Menurut Kurt Singer (1987:78) menjelaskan bahwa minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Seorang siswa yang memiliki rasa ingin belajar,akan lebih cepat mengerti dan mengingatnya.
Sardiman (1992:76) menjelaskan,”Minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara suatu situasi yang dihubungkan dengan kemajuan-kemajuan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
Woolfolk (1993:373) menyatakan bahwa dalam mengerjakan tugas  dipengaruhi oleh motivasi yang datang dalam dirinya (intrinsik), yang tidak  lain adalah minat. Dalam mengerjakan tugas  siswa hanya melihat dari kesenangan yang diperoleh dalam kegiatan itu sendiri.
Sukardi Dewa Ketut (1988:62) menjelaskan minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang dapat melihat mengarahkan individu kepada pilihan tertentu.
Hurlock dalam Meitasari Tjandrasa (1990: 114) menyatakan bahwa minat merupakan suatu sumber motivasi yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang dipilihnya, bila mereka  melihat sesuatu yang lebih bermanfaat, mereka ingin memperoleh kepuasan dan mereka berminat pada hal tersebut . Jika kemudian kepuasan berkurang maka minatnya menjadi kurang pula. Siswa yang mempunyai minat terhadap suatu kegiatan, baik minat itu berupa permainan atau berupa pekerjaan, maka   mereka berusaha lebih keras untuk belajar, dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Purwoto (2000:26) menyatakan bahwa minat adalah jenis perasaan. Minat adalah perkara hati yang didorong oleh keinginan yang datangnya dari dalam jiwa.
Muhibin Syah(2001:106) menyatakan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Dalam hal ini, dilakukan dengan memberikan penekanan adanya semangat yang tinggi. Selanjutnya dalam ilustrasi ini Crow & Crow menyatakan jika seseorang menaruh minat terhadap sesuatu , maka seseorang itu akan lebih lama untuk mengingat dan mengikuti kegiatan tersebut, bahkan pengalaman seseorang terhadap suatu kegiatan selalu menimbulkan hasil yang sesuai harapan, maka minat seseorang  itu akan semakin meningkat.
Berdasar berbagai definisi yang diuraikan oleh para ahli tentang minat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan rasa ketertarikan, rasa lebih suka, tanpa adanya tekanan, suruhan, dan adanya kecenderungan serta kegairahan seseorang terhadap suatu kegiatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar