Minggu, 27 November 2011

Teori Piaget

Jean Piaget, seorang pakar penelitian tentang perkembangan kemampuan kognitif manusia. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
Dengan makin bertambahnya umur seseorang maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya. Proses adaptasi mempunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai dengan struktur kognitif yang ada sekarang, sementara akomodasi adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami.
        Asimilasi dan akomodasi akan terjadi apabila seseorang mengalami konflik kognitif atau sesuatu ketidakseimbangan antara apa yang telah diketahui dengan apa yang dialaminya sekarang. Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi bila mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi merupakan proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu. Proses akomodasi merupakan proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Proses ekuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
        Menurut Piaget dalam Suparno (2007:33-48) ”setiap individu mengalami tingkat perkembangan intelektual sebagai berikut: (1). Sensori motor (0-2 tahun); (2). Pra operasional (2-7 tahun); (3). Operasional kongkret (7-11 tahun); (4). Operasi formal (11 tahun ke atas)”. Piaget berpendapat bahwa proses berpikir manusia sebagai suatu perkembangan yang bertahap dari berpikir intelektual kongkret ke abstrak berurutan melalui empat tahapan tersebut. Analisis perkembangan kognitif yang dikemukakan  Piaget dapat digunakan untuk mencocokkan kurikulum terhadap kemampuan siswa. Pengetahuan dari teori Piaget juga membantu guru untuk menilai tingkat perkembangan kognitif siswa. Ditinjau dari tingkat perkembangan tersebut, siswa SMA kelas XI sudah termasuk dalam tahap perkembangan operasi formal. Tahap operasi formal dicirikan dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif serta induktif. Bentuk pikiran yang paling maju diketahui Piaget disebut operasi formal. Proses pikiran logis ini cirinya ialah kemampuan untuk merumuskan perangkat hipotesa, kemudian hipotesa yang cocok dengan situasi diuji. Pada arah operasi formal, individu bernalar dari kerangka teoritik (hipotesa) ke pengujian teori .
      Oleh sebab itu materi hukum Archimides yang diberikan kepada siswa kelas XI sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa, Karena pada tahap ini siswa sudah dapat berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proporsi-proporsi , persamaan matematis, simbol-simbol , hipotesis .Mereka dapat melihat banyak kemungkinan dalam suatu persoalan yang dihadapi.Singkat kata siswa dalam tahap pemikiran deduktif hipotesis,induktif saintifik dan abrasi refleksif,sehingga dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar