Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat penting karena motivasi tidak hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat belajar dan mengarahkan tingkah laku dalam setiap kegiatan, tapi juga dapat menjamin kelangsungan tingkah laku dari kegiatan belajar itu sendiri.
Beberapa pendapat mengenai definisi motivasi, diantaranya Ngalim Purwanto (2006 : 60), menyatakan motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang komplek di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (insentif). Dimyati dan Mudjiono (2006 : 80), menyatakan motivasi dipandang sebagai dorongan mental untuk menggerakkan, mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.
Motivasi seperti yang dikemukakan oleh Noehi Nasution (1992:2) adalah “kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”, jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologi untuk belajar. Motivasi merupakan sumber dari aktifitas yang berhubungan dengan kehendak atau minat, serta motivasi untuk mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Hoy dan miskel (1982 : 137) bahwa motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang komplek, dorogan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.
Apabila kita telaah lebih lanjut, kehendak, minat atau hasrat merupakan motor penggerak perbuatan dan kelakuan manusia dan berhubungan erat dengan tujuan tertentu baik positif maupun negatif.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka motivasi dapat dipandang sebagai suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong dan pengarah kegiatan belajar. Pendorong dalam arti pemberi kekuatan yang memungkinkan perbuatan belajar dilaksanakan, pengarah dalam arti pemberi tuntunan kepada perbuatan belajar ke arah tujuan yang telah ditetapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar