Senin, 01 Agustus 2011

Peranan Multimedia

Peran Multimedia Pendidikan penting dalam sistem komunikasi antara lain dalam pengiriman pesan. Pada proses belajar-mengajar, guru menjadi sumber dan komunikator, siswa menjadi komunikan dan tujuan pesan. Agar pesan dapat sampai ke tujuan dengan efektif dan efisien harus digunakan media.
 Jamalluddin dan Zaidatun (2003) menerangkan bahwa “multimedia menyediakan pelbagai peluang kepada para pendidik mengaplikasikan pelbagai teknik pengajaran dan memberi peluang kepada pelajar untuk menentukan teknik belajar yang sesuai, membentuk pengetahuan berdasar keperluan masing-masing serta mengalami suasana pembelajaran yang lebih menarik dan berkesan”. (Jamalludin dan Zaidatun.2003.www.wikipedia.com/Multimedia Pendidikan,3 Januari 2008)
Multimedia yang biasa dikaitkan dengan penggunaan komputer dalam perkembangannya yaitu pada tahun 1950-an hingga 1960-an sangat lamban. Namun sejak ditemukannya prosesor kecil (micro processor) pada tahun 1975 perkembangan komputer menjadi sangat cepat. Bahkan pengembangan prosesor kecil ini masih berlangsung hingga sekarang yang bukan saja ukurannya yang semakin kecil tetapi juga kemampuan yang semakin besar dalam menangani informasi dan instruksi yang hampir tiada batas dan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dengan demikian ukuran komputer menjadi semakin kecil yang kini dikenal dengan nama laptop atau note book yang dapat di bawa kemana-mana di dalam sebuah tas jinjing kecil. Dengan ini semakin memudahkan pengguna teknologi komputer dalam hal ini guru dan siswa dalam proses pembelajaran Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita kepada situasi belajar di mana "learning with effort" akan dapat digantikan dengan " learning with fun". Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, “learning with effort” menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas seperti usia, kemampuan daya tangkap, kemauan berusaha, dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para fasilitator. Jika situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar. Pada saat ini kita semua memahami bahwa proses belajar dipandang sebagai proses yang aktif dan partisipatif, konstruktif, kumulatif, dan berorientasi pada tujuan pembelajaran.
Multimedia dapat kita gunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan pengajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong lahirnya respons emosional. Suatu tayangan atau seperangkat gambar dapat disertai dengan satu narasi yang sesuai sebagai pengantar atau pendahuluan dari satu unit pelajaran. Narasi lain dapat digunakan terutama untuk menyajikan pelajaran secara lebih rinci
Multimedia pembelajaran yang efektif harus menemukan untuk memfasilitasi interaksi antara para pelajar, instruktur, dan isi untuk memproduksi pengetahuan, pemahaman, analisa, dan aplikasi lebih besar dalam pembelajaran. (Edi Noersasongko, 2008)
4) Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media
Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya. Pengenalan jenis media dan karakteristiknya merupakan salah satu faktor dalam penentuan atau pemilihan jenis media. Dalam memilih media, guru perlu memperhatikan tiga hal yaitu:
1.  kejelasan maksud dan tujuan pemilihan tersebut
2.  sifat dan ciri-ciri media yang akan dipilih
   3. adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan karena pemilihan        media pada dasarnya adalah proses pengambilan keputusan akan adanya alternatif-alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan. (R Angkowo & A. kosasih. 2007: 11-12) 

5) Asas-asas Pembelajaran Multimedia Efektif
Menurut Edi Noersasongko (2008) terdapat tujuh asas pembelajaran multimedia yang efektif untuk diterapkan yaitu: (1) multimedia; (2) hubungan spasial; (3) hubungan temporal; (4) koherensi; (5) modality; (6) redundansi; (7) perbedaan individu.
1.      Asas 1 dan 3 (Multimedia dan Hubungan Temporal)
Para siswa belajar dari kata-kata dan gambar jauh lebih baik dibandingkan dengan kata-kata saja. (…)
2.      Asas 2 ( Hubungan spasial)
Para siswa belajar jauh lebih baik jika kata-kata yang tertulis dan gambarnya disajikan berdampingan daripada terpisah satu sama lainnya.
3.      Asas 4 (Koherensi)
Para siswa belajar jauh lebih baik ketika kata-kata, gambar-gambar, dan suara yang tak saling berhubungan ditiadakan.
4.      Asas 5 dan 6 (Modality dan Redundansi)
Para siswa belajar jauh lebih baik dari animasi dan narasi dibanding dari animasi dan text.
5.      Asas 7 ( Perbedaan Individu)
Desain memiliki pengaruh lebih kuat bagi pelajar atau siswa berpengetahuan rendah daripada yang berpengetahuan tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar