Kamis, 20 Oktober 2011

Pembelajaran Matematika Konvensional


Pembelajaran matematika secara konvensional (tradisional) adalah pembelajaran yang biasa yang dilakukan oleh guru matematika di sekolah. Dalam Karnus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 (2005 :529) "konvensional" diartikan tradisional. Sedangkan tradisional diartikan sebagai sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma-norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun menurun (h.1208).

Proses pembelajaran matematika yang berlangsung saat ini di sekolah biasanya dimulai dari teori kemudian diberikan contoh soal dan dilanjutkan dengan latihan soal. Di dalam pembelajaran matematika di sekolah saat ini, masalah-masalah dalarn kehidupan sehari-hari kadang-kadang juga digunakan dalarn topik-topik tertentu, namun umumnya penggunaannya hanya sebagai upaya penerapan matematika dari yang dialarkan sehelumnya. Hal tersebut dapat terlihat dari pemunculan soal cerita pada akhir bahasan suatu topik atau pada waktu pemberian contoh ( Soedjadi, 2001 : 2). Selama proses pembelajaran berlangsung guru cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran, dan hampir tidak ada interaksi antar siswa, dengan kata lain siswa cenderung pasif, kebanyakan siswa hanya mendengar dan menulis dengan tekun, hanya scdikit siswa yang mengajukan pcrtanyaan kepada guru yang terbatas pada penjelasan guru yang kurang dimengerti siswa tersebut.  Dalam pembelajaran konvensional ini tentunya tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Purwoto (2003:67) antara lain :
Kelebihan :
1.    Dalam pembelajaran konvensional lebih banyak rnenggunakan metode ceramah, maka dapat menampung kelas cukup besar dan setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan penjelasan guru.
2.    Kemampuan masing-masing siswa kurang mendapat perhatian schingga isi dari silabus dapat mudah diselesaikan.
3.    Materi dapat diberikan secara urut sesuai dengan kurikulum.
4. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran dcngan ceramah.
Kekurangan :
1.    Proses pembelajaran mudah membosankan, karena siswa kurang terlibat aktif, akibatnya tidak ada kescmpatan siswa untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari.
2.    Karena proses pembelajaran dimulai dengan teori, kernudian contoh-contoh soal yang dilanjutkan dengan latihan soal, akibatnya strategi dan jawaban siswa cenderung homogen.
3.    Pengetahuan yang diperolch mclalui ccramah, bukan dengan cara mengkonstruksi pengetahuan maka siswa cenderung lebih menhafal tanpa pengertian pengetahuan tidak dapat bertahan lama dan mudah cepat lupa.
4.    Kepadatan konsep yang disampaikan olch guru dapat menimbulkan interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa menjadi kurang, akibatnya siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar